29 November 2008

Minerva: PCMAV 1.9 Update Build3

Update Build3 hadir dengan penambahan 11 database varian virus baru. Bagi Anda pengguna PCMAV 1.9 sangat disarankan segera melakukan update, agar PCMAV Anda dapat mengenali dan membasmi virus lebih banyak lagi. Jadi total virus yang dikenali PCMAV 1.9 sampai update Build3 adalah sebanyak 38 virus.

Untuk mendapatkan dan menggunakan update PCMAV ini, pastikan terlebih dahulu PCMAV RealTime Protector tidak sedang aktif. Jika iya, Anda harus menutup aplikasi tersebut terlebih dahulu. Lalu Anda cukup menjalankan PCMAV C
leaner (PCMAV-CLN.exe), tentunya komputer harus dalam keadaan aktif terhubung ke Internet (non-proxy). Fitur GetUpdates dari PCMAV secara otomatis akan memberikan alamat internet yang aktif di mana Anda bisa men-download file update tersebut. Letakkan file hasil download tersebut (PCMAV.vdb) ke dalam folder di mana PCMAV berada. Jika sebelumnya telah terdapat file PCMAV.vdb versi lama, Anda cukup menimpanya. Dan nanti saat Anda kembali menjalankan PCMAV, ia sudah dalam keadaan kondisi ter-update.

Namun bagi Anda yang ingin mendapatkan file update tersebut secara manual, Anda bisa men-download file-nya melalui beberapa alamat ini: SendSpace.com, ZippyShare.com (mirror), atau UploadMB.com (mirror).




Minerva. Virus berukuran sekitar 340.981 bytes untuk Minerva.A dan 347.965 bytes untuk Minerva.B ini menggunakan tipuan sebagai flash games, dengan menggunakan icon yang mirip standar file flash. Jika user tergoda, dan tanpa sengaja mengaktifkan virus ini, yang muncul memang sebuah games. Dan games nya acak, bisa Mario Bros, Single Puzzle Hangman, atau yang lainnya. Ia memang menyimpan beberapa games pada tubuhnya. Yang tentunya ia lakukan untuk mengalihkan perhatian, padahal disatu sisi virus itu telah merasuki komputer sang korban, disaat user sedang asik memainkan games-nya. Virus ini mencoba masuk, dan me-register dirinya pada HKLM\System\CurrentControlSet\Services dengan nama Minerva, berharap bisa running sebagai services. Anda pun bisa menemukan file induknya dengan mudah pada folder StartUp dengan nama minerva.com. So, hati-hati jika mendapatkan file games berbentuk flash games, periksa terlebih dahulu.

Daftar tambahan virus PCMAV 1.9 Update Build3:
Aksika-Jatim
Aksika-Jatim.html
Aksika-Jatim.htt
Aksika.ini.B
Apong.B
Autoit.BT
Autoit.BU
DeathDrive
DeathDrive.inf
DeathDrive.ini
DeathDrive.txt
Formalin.C
Formalin.D
GadiHot.D
GetRaw.F
Hatred
Hatred.bat
Hatred.htt
Hatred.inf
Hatred.ini
HideTernate
HideTernate.bat
HideTernate.txt
Minerva.A
Minerva.B
Minerva.B.exe.A
Minerva.B.exe.B
Minerva.B.exe.C
Minerva.B.exe.D
Minerva.wav.A
Minerva.wav.B
Purwo.B
SkyEye
SkyEye.bak
Sumba
Sumba.htm
Sumba.inf
Sysabdas.B

28 November 2008

Free cPanel Web Hosting with PHP5/Mysql - no advertising!

Register now: http://www.000webhost.com/101146.html

We can offer you a free web hosting package packed with advanced features for hosting & building professional dynamic websites. We provide secure free web space with all the web hosting tools you could possibly ever need.


Our package includes:
- 1500 MB of Disk Space, 100 GB Bandwidth
- Host your own domain (http://www.yourdomain.com)
- cPanel Powered Hosting (you will love it)
- Over 500 website templates ready to download
- Easy to use website builder
- Free POP3 Email Box with Webmail access
- FTP and Web based File Manager
- PHP, MySQL, Perl, CGI, Ruby.
- And many more..

Click here to visit us: http://www.000webhost.com/101146.html

Formalin: PCMAV 1.9 Update Build2

13 virus baru yang banyak dilaporkan menyebar di Indonesia di minggu ini telah ditambahkan pada Update Build2. Bagi Anda pengguna PCMAV 1.9 sangat disarankan segera melakukan update, agar PCMAV Anda dapat mengenali dan membasmi virus lebih banyak lagi. Jadi total virus yang dikenali oleh update Build2 kali ini adalah sebanyak 27 virus.


Untuk mendapatkan dan menggunakan update PCMAV ini, pastikan terlebih dahulu PCMAV RealTime Protector tidak sedang aktif. Jika iya, Anda harus menutup aplikasi tersebut terlebih dahulu. Lalu Anda cukup menjalankan PCMAV Cleaner (PCMAV-CLN.exe), tentunya komputer harus dalam keadaan aktif terhubung ke Internet (non-proxy). Fitur GetUpdates dari PCMAV secara otomatis akan memberikan alamat internet yang aktif di mana Anda bisa men-download file update tersebut. Letakkan file hasil download tersebut (PCMAV.vdb) ke dalam folder di mana PCMAV berada. Jika sebelumnya telah terdapat file update yang lama, Anda cukup menimpanya. Dan nanti saat Anda kembali menjalankan PCMAV, ia sudah dalam keadaan kondisi ter-update.

Namun bagi Anda yang ingin mendapatkan file update tersebut secara manual, Anda bisa men-download file-nya melalui beberapa alamat ini: SendSpace.com, Badongo.com (mirror), atau ZippyShare.com (mirror).

Formalin.D. Pada update kali ini sudah dikenal 2 varian dari virus Formalin. Icon yang digunakan oleh virus ini menyerupai layaknya folder, dan ia dibuat menggunakan Visual Basic. Pada Formalin.D, ukuran filenya sebesar 18.432 bytes, dengan kondisi di-pack menggunakan UPX. Virus ini menciptakan folder “samaran” dengan nama seperti Bocoran soal UAN dan UAS, My Completed Downloads, Wallpaper Picture, Crack Program, Jgn dibuka !!!, Nitip Data (jgn dihapus), dan lain sebagainya. Pada komputer terinfeksi, caption di Internet Explorer akan berubah menjadi “Your computer has been infected virus Formalin”. Ia juga mencoba untuk melumpuhkan “safe-mode” dengan cara menghapus beberapa registry terkait. Dan pada file properties sang virus, di bagian description milik version information akan ada tulisan seperti “Kasian dch loe”.

Daftar tambahan virus PCMAV 1.9 Update Build2:
Aksika.ini.B
Aksika-Jatim
Aksika-Jatim.html
Aksika-Jatim.htt
Autoit.BT
Autoit.BU
DeathDrive
DeathDrive.inf
DeathDrive.ini.A
DeathDrive.ini.B
DeathDrive.txt
Formalin.C
Formalin.D
GadiHot.D
GetRaw.F
GetRaw.F.vbs
Hatred
Hatred.bat
Hatred.htt
Hatred.inf
Hatred.ini
HideTernate
HideTernate.bat
HideTernate.txt
SkyEye
SkyEye.bak
Sysabdas.B

VirusIndonesia.com






27 November 2008

Memperkecil Ukuran File EXE

Di sistem operasi Windows, sering kita jumpai file yang berekstensi EXE berukuran besar, bisa berukuran lebih dari 5 MB. Kalau Anda ingin mengirimkannya ke teman Anda lewat e-mail, waktu yang dibutuhkan lama untuk upload bisa lama. Kawan Anda pun butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengunduhnya.
Ada sebuah aplikasi yang bisa mengompres ukuran file EXE menjadi lebih kecil, tapi bukan aplikasi seperti WinRar atau WinZip. Namanya UPX atau Ultimate

Packer for eXecutables. Anda bisa mengunduhnya di http://upx.sourceforge.net/download/upx203w.zip
Ukuran paket programnya boleh dibilang kecil—hanya 284KB. Jadi, hanya dibutuhkan sedikit waktu untuk mengunduhnya.
Selain singkatan dari Ultimate Packer for eXecutables, UPX juga disingkat dari Universal Portable eXtendable. Kata “universal” di situ menandakan bahwa aplikasi ini bersifat umum, bisa digunakan pada 20 format file EXE. Kata “portable” berarti aplikasi ini bisa digunakan tanpa harus diinstal karena ditulis dengan bahasa Portable Endian-Neutral C++. Kata “extendable” berarti mendukung file dengan format EXE dan kompresi algoritma baru.
Kalau Anda sudah mengunduh paket program, ekstrak file tersebut ke sebuah folder. Siapkan file EXE yang ingin dikompres dengan menyalinnya ke folder yang sama dengan aplikasi UPX. Karena aplikasi ini berjalan lewat DOS, jadi Anda harus membuka Command Prompt atau MS-DOS terlebih dahulu.
Caranya klik [Start] > [Run], lalu ketik cmd dan tekan [Enter]. Pada jendela Command Prompt, masuklah ke folder di mana file UPX diekstrak, misalnya folder-nya berada di drive D, ketik d: dan tekan [Enter] kemudian ketik cd diikuti dengan nama folder dan tekan [Enter] lagi. Misalnya cd UPX.
Setelah itu, ketik upx diikuti dengan nama file dan tekan [Enter]. Contoh: upx setup.exe. Tunggu hingga prosesnya selesai. Ketika UPX dicoba mengompres file exe berukuran 8339456KB, hasilnya memuaskan. Hasil kompresi berukuran 3104768 KB—hanya 37,23% dari ukuran file asli.
Kalau Anda ingin mengompres file yang berjumlah lebih dari satu, Anda bisa langsung mengompres semuanya. Caranya ketik upx *.exe atau upx *.dll dan tekan [Enter] untuk memprosesnya. Tapi jangan lupa, letakkan seluruh file yang hendak dikompres di 1 folder, yakni folder UPX.
Tapi, jika file tersebut telah dikompres, akan ada dampak negatif yang dihasilkan, performa file tersebut menjadi berkurang atau menjadi lambat. Untuk menanggulangi masalah tersebut, anda bisa mengestraknya kembali, ketik perintah upx -d diikuti dengan nama file dan tekan [Enter]. Contoh: upx –d setup.exe. Dalam sekejap, file tersebut telah menjadi seperti semula.
Untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan seperti rusaknya file exe, Anda sebaiknya membuat file backup, caranya ketik upx –k diikuti dengan nama file, kemudian tekan [Enter]. File Anda akan disalin di folder upx dengan ekstensi EX~. Jika Anda ingin menggunakannya lagi, ganti saja ekstensinya menjadi EXE dengan cara rename.

Thomas
myflaz[at]telkom.net

Sembunyikan My Computer

Menu My Computer memberikan akses ke berbagai kandar di komputer, System Properties, dan berbagai akses ke komputer lainnya. Membiarkannya tetap berada di desktop dan menu start akan mengakibatkan orang-orang yang tidak berhak dapat mengakses PC Anda dengan mudah.

Untuk mengamankan itu, kali ini kita akan menghilangkan My Computer dari desktop dan menu start dengan mengedit registri. Berikut ini adalah caranya.

Buka Registry Editor. Masuklah ke sub key berikut: HKEY_LOCAL_MACHINE-Software-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Policies-NonEnum.
Klik [Edit] > [New] > [DWORD (32 bit) value].
Beri nama DWORD value baru tersebut dengan nama {20D04FE0-3AEA-1069-A2D8-08002B30309D}.

Isikan value data-nya dengan nilai 1.
Restart PC untuk merasakan perubahan.


Ekaristi
ekaristi[at]smartsolution.web.id


Mengganti Tampilan Boot Loader

Nah, jika Anda menginstal beberapa sistem operasi dengan dual boot, triple boot, atau quad boot sekalipun, Anda akan diberi pilihan sistem operasi yang akan digunakan begitu Anda menyalakan PC. Pilihan itulah yang disebut boot loader. Boot loader yang sering dijumpai pada umumnya adalah bawaan atau standar dari Microsoft.
Pilihan standar sistem operasi yang muncul di boot loader yang muncul ialah sistem operasi yang diinstal terakhir kali dengan waktu jeda standar 30 detik. Kalau dalam waktu 30 detik pengguna PC tidak memilih, sistem operasi standar akan dijalankan.

Sebetulnya Anda juga dapat mengganti aturan boot loader itu sesuai dengan keinginan Anda sendiri. Anda juga dapat menentukan waktu jeda dan sistem operasi standar yang terpilih ketika boot loader aktif. Caranya adalah sebagai berikut ini.

1. Klik [Start], lalu klik kanan pada menu [Computer].

2. Pilih [Properties].

3. Pada kolom Task, pilih menu [Advanced System Settings].

4. Di jendela System Properties, pilih tab [Advanced].

5. Tekan tombol [Settings] pada bagian Startup and recovery.

6. Pada Default perating System pilih sistem operasi apa yang akan dipilih secara otomatis pada saat boot loader tampil.

7. Time to display list of operating system adalah waktu untuk menampilkan boot loader. Anda dapat mengatur waktu tampil boot loader dari seting ini. Kolom ini menggunakan satuan detik.

8. Setelah pengaturan selesai, klik [OK].


Ekaristi
ekaristi[at]smartsolution.web.id

Ganti Halaman Welcome Outlook Express

Ketika kita menjalankan Outlook Express, Anda akan dibawa ke folder utama yang berisi tautan ke berbagai fitur Outlook Express. Tapi, halaman ini terkadang dirasa kurang berguna karena bisa saja saat iniAnda sudah hafal betul apa saja isinya, saking seringnya Anda melihat halaman tersebut.
Akan lebih baik jika Anda mengganti halaman ini dengan file HTML lain yang lebih bermanfaat. Untuk mengganti file itu Anda tidak bisa melakukannya dengan drag and drop khas Windows. Melainkan Anda harus mengedit registri tersebih dahulu.

Caranya begini.

1. Jalankan Registry Editor dengan menge-klik tombol start > run lalu ketik regedit > Enter.

2. Masuklah ke key HKEY_CURRENT_USER-Identities-{CBE5A5A0-18F8-11D7-B853-A13BA0B81D26}-Software-Microsoft-Outlook Express-5.0.

3. Buatlah data string baru dengan menge-klik kanan mouse di sisi kanan jendela lalu pilih [New] > [String value], kemudian beri nama FrontPagePath.

4. Klik ganda data string tersebut, kemudian isikan nilainya dengan alamat file HTML yang Anda ingin gunakan, misalnya D:-index.html.

Untuk melihat hasilnya, cobalah jalankan Outlook Express Anda dan pastikan Anda berada pada folder utamanya. Untuk mengembalikan ke semula, Anda dapat menghapus data string tersebut. Selamat mencoba.

Ekaristi
ekaristi[at]smartsolution.web.id

Deteksi Virus PC dari Flash Disk

Duken Marga Turnip
duken_mt@yahoo.co.id

Ada tidaknya virus pada PC bisa dideteksi dengan aplikasi virus portabel yang ada di flash disk (UFD). Berguna untuk mengamankan UFD dari virus dan membasmi virus.
Komputer bisa terinfeksi virus lewat USB flash disk (UFD). Tapi, dari mana virus di UFD itu berasal. Dari komputer yang sudah terinfeksi, tentunya. Contohnya komputer-komputer di warnet-warnet. Jadi, cegah juga masuknya virus ke dalam UFD. Caranya adalah dengan memindai komputer yang hendak dicoloki UFD.

Kita bisa menjalankan antivirus yang portable—antivirus yang disimpan di UFD, tak perlu diinstal di komputer untuk bisa berjalan. Dengan antivirus itu, komputer akan dipindai. Hmm... memang, tidak butuh waktu yang sedikit, apalgi kalau komputer memiliki file yang sangat banyak. Tetapi, memang seperti itulah kenyataan dalam dunia TI—kenyamanan berbanding terbalik dengan keamanan.
Yang kita butuhkan adalah antivirus portable, seperti AntivirX, ClamWin yang bisa diunduh dari www.clamwin.com. Kita juga perlu membuat sebuah file yang jalan otomatis ketika UFD dicolok. File itu akan menjalankan antivirus yang ada di UFD. Ini mirip dengan file jalan otomatis yang sering terdapat pada CD instalasi program.
Buka Notepad dan ketikkan baris-baris perintah berikut ini.
[autorun]
Open=antivirus.exe
Action=Open Anti Virus Portable!
Icon=icon.ico
Label=Your_Name
Kalau sudah, simpan dengan nama autorun.inf. Agar tidak jadi file TXT, ubah Save as Type menjadi [All Files].
Berikut ini adalah penjelasan ringkas mengenai perintah-perintah dalam file autorun.inf tadi.
Perintah “Open” adalah perintah untuk membuka antivirus tersebut. Perintah Open diikuti dengan file yang menjalankan antivirus. Jadi, ganti “antivirus.exe” di perintah itu dengan nama file antivirus yang digunakan. Misalnya, nama file antivirusnya “antivirx.exe” maka perintah tersebut menjadi “Open=clamwin.exe”. Nah, kalau file itu berada di dalam folder lain—misalnya folder AntivirX 1.0, perintah itu berubah menjadi “Open=AntivirX 1.0-clamwin.exe”.
Perintah “Action”berguna untuk menampilkan kalimat pada kotak dialog ketika antivirus akan dijalankan. Kalimat yang mengikuti perintah ini boleh diganti dengan kata-kata lain.
Perintah “Icon” berfungsi untuk mengganti ikon standar UFD yang tampil pada Windows Explorer. Enggak ada fungsi khusus yang berkaitan dengan antivirus, ikon itu cuma mempercantik saja. Tentu saja file ikon harus ada juga di UFD. Nama file yang pada contoh “icon.ico” diganti sesuai dengan nama file ikon yang digunakan.
Terakhir, perintah “Label” berfungsi ntuk memberikan nama dari pada UFD. Sama seperti perintah “Icon”, perintah ini juga enggak ada hubungannya dengan usaha pencegahan masuknya virus.
Atribut file autorun.inf itu baiknya dibuat menjadi “Read-Only”--cuma bisa dibaca, tidak bisa diubah-ubah. Kalau tidak bisa diubah, berarti virus tidak akan bisa memodifikasi file tersebut. Caranya begini, klik kanan file itu, lalu klik [Properties]. Pada bagian Attributes, beri tanda centang pada [Read-Only].
Berikut ini adalah penggunaan UFD untuk mendeteksi virus yang ada pada komputer.
1. Masukkan UFD namun jangan membuka flash disk pada komputer. UFD belum dibuka, virus dalam komputer tidak akan masuk ke dalam flash disk atau sebaliknya.
2. Jalankan fungsi jalan otomatis dengan mengklik tombol [OK] pada kotak dialog yang muncul. Antivirus portabel yang ada pada UFD akan berjalan.
3. Scan virus pada komputer, khususnya pada C:-Windows-System32.
4. Kalau ada antivirus melaporkan adanya virus, jangan ragu, komputer itu memang bervirus.
5. Selanjutnya silakan bersihkan komputer itu. Kalau tidak, yah cabut saja buru-buru UFD yang dicolok.

Caption:
1. File autorun.inf yang akan menjalankan antivirus secara otomatis berisi baris-baris perintah seperti tampak pada gambar.
2. Ketika dijalankan, muncul sebuah pilihan dengan teks seperti yang dimasukkan pada baris perintah “Action”. Pilih itu dan klik [OK].


Agar Dokumen Tak Hilang

Ada beberapa tips agar dokumen tidak hilang. Tidak perlu hal-hal yang kelewat teknis. Cukup ubah kebiasaan berkomputer saja.
Di Windows, ada folder bernama “My Documents”. Folder itu sudah dari sananya ada di Windows, seolah Microsoft membuatkan sebuah tempat bagi pengguna Windows untuk menyimpan dokumen-dokumen.

Standarnya, folder itu berada di dalam satu drive dengan sistem operasi—bukan sesuatu yang aman. Kenapa enggak aman? Karena ketika sistem operasi terganggu, bisa jadi dokumen-dokumen yang ada di folder itu juga turut terganggu, bahkan tidak bisa diakses sama sekali.

Jangan Simpan Data di Drive Sistem Operasi

Masalah ini sudah disinggung sedikit di awal “cerita” tadi. Di mana posisi sistem operasi? Biasanya di C, bukan? Bisa juga di D, kalau komputer punya dua sistem operasi. Pokoknya, mau di mana pun sistem operasi, jangan simpan data di situ.
Ada saja masalah yang bisa menyerang sistem operasi, seperti virus dan file yang korup. Kadang-kadang (atau seringkali ya?) solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah itu adalah dengan menginstal ulang sistem operasi.
Solusinya, kalau punya dua hard disk, simpan data di hard disk yang berbeda dengan hard disk yang berisi sistem operasi. Kalau cuma punya satu hard disk, buatlah sebuah partisi khusus untuk menyimpan data.
Kalau masih merasa takut di hard disk biasa, belilah hard disk eksternal. Nah, pada beberapa hard disk eksternal, ada fitur untuk back-up data. Fitur itu berupa peranti lunak yang secara otomatis akan melakukan back-up terhadap data yang sudah ditentukan dan pada lokasi yang sudah ditentukan pula.

Jadwalkan Back-up

Penentuan lokasi penyimpanan yang berbeda dengan sistem operasi baru satu cara. Tapi ingat, hard disk pun bisa rusak. Makanya, selain disimpan di hard disk, simpan data di tempat lain, misalnya di keeping DVD. Tapi, keping DVD bisa tergores, jadi isinya tidak bisa dibaca?
Kalau satu back-up kurang, buat beberapa. Kalau keping-keping DVD dirasa tidak cukup, cari saja situs web penyimpanan online. Banyak kok situs web yang melayani penyimpanan data online, mulai dari yang gratis sampai yang mahal.
Salah satu situs web yang punya layanan penyimpanan gratis adalah IDrive (www.idrive.com). Situs web ini menyediakan ruang sebesar 2GB. IDrive juga menyediakan peranti lunak untuk mempermudah transfer file.

Hati-Hati Menyalin File Baru

Punya file yang mau disalin, misalnya dari USB flash disk (UFD) ke hard disk? Hati-hati. Bukan cuma virus yang perlu diperhatikan (kalau masalah virus sih pasti sudah jadi perhatian), tapi juga nama file.
Jangan sampai, file yang disalin dari UFD, juga media lain, “menimpa” file yang sudah ada di hard disk. Lain halnya kalau itu memang sudah disengaja. Tapi, kalau tidak disengaja, bisa menyebabkan file lain hilang.
Misalnya, ada file “rencana.doc” yang berisi rencana pembelian PC disalin dari UFD ke folder D:-Dokumen di hard disk. Padahal, di tempat itu sudah ada file bernama yang sama tapi isinya rencana pembelian sayur. Lah, kalau saja file dari UFD menimpa file di hard disk, berarti hilanglah rencana pembelian sayur.
(Alex Pangestu alex@tabloidpcplus.com )

Pindahkan “My Documents”


Folder “My Documents” semestinya dipakai untuk menyimpan dokumen. Tapi, malah ada tips agar tidak menyimpan dokumen di situ. Pasalnya, folder itu terletak pada drive yang sama dengan drive sistem operasi. Risikonya tinggi menyimpan file di drive sistem operasi. Ketika sistem operasi bermasalah dan harus diinstal ulang, file bisa hilang.
Salah satu solusi adalah dengan menyimpan file di drive lain. Mubazir dong “My Documents”nya? Yah, begitulah. Tapi, sebetulnya kita bisa merujuk folder lain sebagai folder “My Documents”. Nanti, posisi folder itu tetap sama di Windows Explorer. Tapi sebetulnya, folder itu berada di drive yang lain. Caranya begini.

1. Buka Windows Explorer.

2. Klik kanan pada [My Documents] terus klik [Properties].

3. Klik [Move…].

4. Ketika muncul jendela untuk melakukan browse, cari folder yang berisi dokumen-dokumen.

5. Klik [OK].

6. Tutup jendela Properties.

7. Selesai.

Sumber

Melenyapkan Tombol Search Windows Explorer

Anda tidak membutuhkan lagi tombol “Search” pada toolbar Windows Explorer? Ikuti trik Windows XP di bawah ini untuk meng¬hilangkan tombol tersebut.
Sesuai dengan namanya, fungsi “Search” berguna untuk mencari file dalam partisi hard disk. Dalam Windows Explorer, fungsi ini dapat diakses me¬lalui sebuah tombol yang berada dalam toolbar. Dengan menekan sekali tombol tersebut, Windows Explorer akan memunculkan jendela baru pada bagian kiri.

Anda tinggal mengetikkan nama file yang ingin dicari pada jendela "Search" tersebut. Fungsi ini juga bisa membantu Anda jika Anda lupa dengan nama pasti filenya.
Cukup dengan beberapa karakter yang Anda ingat, Windows akan segera mencari file yang mengandung karakter tersebut. Namun, bagaimana jika Anda ingin meniadakan tombol “Search” ini untuk meringkas tampilan toolbar? Anda dapat mengikuti triknya di bawah ini.
Pertama-tama yang harus Anda lakukan adalah membuka program registry editor. Ketikkan “Regedit” dalam menu “Start | Run” lalu klik “OK”. Setelah jendela registry editor muncul, carilah key “HKEY_CURRENT_USER | Software | Microsoft | Windows | CurrentVersion | Policies | Explorer”.
Selanjutnya, buatlah “Dword Value” baru dengan cara meng¬klik kanan jendela di sebelah kananya lalu pilih “New | Dword Value”. Berikan nama “NoShellSearchButton” untuk entry baru tersebut.
Setelah jadi, klik ganda untuk membukanya dan masukkan angka “1” pada bagian “Value Data”. Setelah selesai, klik “OK” dan tutup registry Editor. Restart komputer Anda. Lihat hasilnya de¬ngan membuka kembali Windows Explorer setelah Anda kembali ke dalam sistem Windows XP.
Walaupun tombol "Search" ini lenyap, Anda tetap masih bisa membuka fungsi "Search" dengan cara lainnya, yaitu menu konteks. Untuk mencari file atau folder, Anda tinggal mengklik kanan salah satu partisi lalu pilih "Search".(Desmal Andi/CHIP)