29 June 2009

Tip Sukses Berbisnis Kuliner

PERKEMBANGAN bisnis kuliner seperti restoran di seluruh penjuru Tanah Air kian pesat. Hal itu dipicu oleh banyak faktor, mulai dari kebutuhan manusia untuk memenuhi keingintahuannya akan masakan lezat, hingga faktor lokasi.

Berbicara mengenai bisnis kuliner, salah satu ahli kuliner Indonesia, Sisca Soewitomo memberikan tip sukses menjalani bisnis di bidang ini:

1. Apa yang akan dijual memang menjadi selera orang masa kini. Karena itu, untuk menyiapkan produk yang akan dijual harus mencermati daya beli masyarakatnya.

2. Sebelum memulai berbisnis kuliner, lakukan survei terhadap sasaran yang dituju. Salah satunya ialah berada di dekat kampus. Karena sasaran pasar anak kuliahan rata-rata berusia 18 tahun yang gemar nongkrong di kafe.

3. Setelah mengetahui sasaran yang dituju, sesuaikan harga yang dapat terjangkau namun tidak mengurangi kualitasnya.

4. Selain jenis makanan yang ditawarkan, faktor pelayanan juga menjadi komponen penting dalam menciptakan kepuasan pelanggan.

5. Berbisnis kuliner memang diperlukan tindakan konsisten terhadap pemilihan salah satu menu. Namun, Anda tetap dapat memadukan jenis panganan yang disuhuhkan pada saat yang bersamaan.

6. Faktor lokasi juga menentukan berhasilnya bisnis kuliner. Tapi tergantung komunitas dari lokasi di mana Anda hendak berbisnis kuliner. Anda harus jeli terhadap lingkungan karena semakin ramai lokasi restorannya, akan semakin tinggi restoran itu laku. (nsa)

Awas! Kerokan Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur

KEROKAN mungkin terbilang biasa apalagi bagi Moms yang sedang masuk angin, pegal-pegal atau tidak enak badan. Tapi, jangan salah dulu, kerokan bisa juga berbahaya bagi Moms yang sedang mengandung. Bahkan, bisa menyebabkan bayi lahir secara prematur.

Berikut penjelasan dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan Divisi Fetomaternal, dr Ali Sungkar SpOG:

Jika badan terasa tidak enak, pegal-pegal atau meriang, bagi sebagian orang belum plong jika belum dikerok. Bisa dipunggung, leher belakang, bahu, pinggang, dada, dan lengan atas.

Saat dikerok, biasanya akan terjadi perubahan warga kulit. Kalau tidak merah, kulit bisa menjadi merah kebiruan. Perubahan warna kulit ini menunjukkan tingkat rasa sakit.

Inflamasi pada Permukaan Kulit

Kerokan sebenarnya membuat inflamasi pada permukaan kulit dan akan membuat daerah yang dikerok mengalami peradangan. Sehingga pembuluh darah terbuka dan aliran darah menjadi lancar, karena lebih banyak oksigen dan nutrisi yang tersedia untuk jaringan otot.

Zat-zat yang menyebabkan rasa pegal dapat segera dibawa oleh aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan. Inflamasi yang ditimbulkan selain meredakan nyeri otot, juga memicu reaksi kardiovaskuler. Tandanya adalah peningkatan suhu tubuh secara ringan, antara 0,5-1 celcius. Tak heran setelah dikerok, tubuh kita merasa hangat.

Merangsang Kontraksi Dini

Yang menjadi masalah adalah reaksi terhadap inflamasi tubuh yang akan dilepaskan oleh mediator anti inflamasi dan dikeluarkan zat yang dikenal dengan istilah cytokines (sel yang memperkuat sistem kekebalan tubuh saat virus memasuki badan).

Zat tersebut akan merangsang/memicu pelepasan prostaglandin, yaitu zat yang menyebabkan kontraksi pada rahim. Bila dilakukan pada ibu hamil dikhawatirkan bisa terjadi persalinan dini/pres term.

Jadi, dikerok di daerah atau bagian tubuh mana saja, reaksinya sama yakni akan terjadi efek lokal dengan manifestasi sistemik.

Oleh sebab itu, sebaiknya hindari kerokan selama hamil karena reaksi inflamasinya yang bisa memicu terjadinya kontraksi dini. Efeknya ke janin memang tidak secara langsung, akan tetapi risiko persalinan premature lah yang justru perlu dikhawatirkan.
(Mom& Kiddie//uky)