15 December 2008

Gara-gara Teknologi Polisi Kalah Dengan Teroris

Serangan teroris ke Mumbai pada akhir November lalu, memang telah berakhir. Namun, satu fakta terungkap bahwa, keberhasilan para penjahat tersebut dalam meluluhlantakan Mumbai, tak terlepas dari penggunaan teknologi.

Serangan ke beberapa hotel yang penuh dengan hilir mudik orang. Ternyata, sudah direncanakan dengan matang, dan penerapan teknologi informasi yang canggih. Selain menggunakan Google Earth, para teroris tersebut juga fasih menggunakan global positioning system (GPS) dan telepon satelit untuk kelancaran komunikasi.

"Kejahatan yang menggunakan teknologi. Biasanya, membuat polisi gelisah," ujar Pavan Duggal, pakar teknologi asal India, seperti yang dilaporkan AFP, Senin (15/12/2008).

"Para teroris banyak menggunakan dan belajar dalam menggunakan teknologi. Dan mereka pun tahu, kalau polisi sangat terbelakang dalam menggunalan teknologi. Bahkan, Walkie-Talkie (HT) saja polisi India kekurangan," sambungnya panjang lebar.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepolisian India menungkapkan para teroris menggunakan teknologi internet Google Earth untuk menentukan titik koordinat dalam meletakkan bom, dengan menelisik berbagai foto dalam sudut berbeda dengan satelit.

Teroris yang sebelum melakukan serangan berdarah tersebut, oleh kepolisian India dituding terlebih dahulu mencuri kapal milik nelayan, setelah itu mereka melakukan perjalanan laut dari Karachi, Pakistan ke Mumbai dengan menggunakan empat GPS sebagai alat navigasinya.

Untuk melancarkan komunikasi, selain internet, teroris juga telah disediakan sembilan telepon satelit. Sehingga, mereka bisa melakukan koordinasi dengan meminimalisir jejak mereka teridentifikasi oleh pihak berwajib.

Tentu saja ini menjadi hal kontras yang dialami oleh polisi India yang gagap teknologi. Masyarakat pun meminta untuk para pihak berwenang menguasai teknologi moderen, disamping menambah infrastrukturnya.

"Menjadi kewajiban untuk para penegak hukum, agar lebih memperhatikan penguasaan teknologi. Karena penjahat dan teroris tidak akan berhenti belajar menggunakan inovasi lain, untuk melakukan aksi terornya," tandas Duggal. (srn)



No comments:

Post a Comment